Jumat, 13 September 2013

Laporan Praktikum Peranan Enzim Katalase

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan tak lupa mengucap puji dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat dan salam, tak lupa pula kami sampaikan kepada junjungan kita, baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.
Kami juga tak lupa mengucapak terima kasih kepada:
1.    Guru mata pelajaran Biologi kami yaitu Ibu Wasiti yang selalu membimbing kami dalam megerjakan laporan kami
2.    Orang tua kami yang senantiasa mendukung kami
3.    Teman-teman kami yang senantiasa dapat bekerjsama dengan baik
4.    Serta orang-orang yang selalu mendukung kami yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Karena merekalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil laporan kami yang berjudul “PERANAN ENZIM KATALASE” ini sesuai dengan waktu yang diberikan. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa kami harapkan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kendari, 14 September 2012 
   Kelompok I               
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Protoplasma merupakan substansi dasar sel hidup. Protoplasma aktif melakukan reaksi kimia engan bantuan enzi sebagai katalisator. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organism hidup. Kita mengenal enzim pencernaan yag bekerja diluar sel. Didalam tubuh maih banyak enzim lain yang bekerja didalam sel (intra sel). Dalam kegiatan ini kita akan menyelidiki sifat-sifat dan peranan enzim katalase dalam reaksi kimia protoplasma.

Hydrogen peroksida merupakan zat kimia yang aktif. Zat ini terus menerus terbentuk dalam sel sebagai hasil sampingan reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalam sel. Jika tidak dibuang atau diuraikan oleh sel, zat yang bersifat racun ini akan merusak sel itu sendiri. Adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel, hydrogen peroksida itu diuraikan menjadi zat-zat yang tidak merugikan.
B.   Rumusan Masalah
1.    Gelembung gas apa yang terbentuk ?
2.    Dari hasil percobaan, faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
3.    Bagaimanakah pengaruh suhu tinggi dan rendah pada kerja enzim ?
4.    Apakah pada tanaman terdapat enzim katalase ?
C.   Tujuan
1.    Menyelidiki Peranan Enzim Katalase
2.    Menyelidiki Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim.
3.    Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase
D.   Manfaat Penelitian
1.    Kita dapat mengetahui peranan enzim katalase
2.    Kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.   KAJIAN TEORI
Metabolisme (dari bahasa Yunani,  metabole = ‘berubah’), meru-pakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau di-hasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau energi.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur-struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Enzim  merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi protein) untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik anabolisme maupun  katabolisme selalu melibatkan  enzim. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
B.     HIPOTESIS
“Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri -ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya”.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.   WAKTU DAN TEMPAT EKSPERIMEN
1.    Waktu
Waktu eksperimen untuk memperoleh data untuk mengetahui peranan enzim katalase   yaitu pada hari Sabtu, 8 September 2012 pukul 07.15  – 09.45 WITA.
2.    Tempat
Adapun tempat melakukan eksperimen yaitu Laboratorium Biologi SMAN 4 Kendari.
B.   ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain:
v  Tabung reaksi
v  Pipet ukur
v  Tabung ukur
v  Gelas kimia
v  Satu set alat penumbuk
v  Korek api
v  Kaki tiga
v  Lampu spiritus
v  Penjepit tabung
v  Hati ayam
v  Daun pepaya
v  Larutan H2O2
v  Larutan HCl
v  Larutan KOH
v  Akuades
C.   PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan yaitu:
Ø  Buatlah potongan hati ayam dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0,5 cm.
Ø  Haluskan tiap-tiap potongan hati ayam dengan alat penumbuk.
Ø  Siapkan tiga tabung reaksi dan berilah label A sampai dengan C.
Ø  Siapkan 2 ml ekstrak hati, masukkan ke dalam masing-masing tabung. Tambahkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi tersebut.
Ø  Selanjutnya, pada tabung A ditambahkan dengan 2 ml larutan H2O2, pada tabung B ditambahkan dengan 10 tetes HCl pekat, pada tabung C ditambahkan dengan 10 tetes KOH 20%.
Ø  Segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-benar tertutup rapat).
Ø  Sementara anggota kelompok yang lain membakar lidi hingga muncul bara api.
Ø  Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara api ke dalam mulut tabung reaksi.
Ø  Amati pembentukan gelembung pada tabuung dan keadaan bara api pada ketiga tabung tersebut.
Ø  Catat perubahan yang terjadi ke dalam tabel.
D.   CARA PENGOLAHAN DATA
Pada eksperimen ini, kita menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan pengolahan data kualitatif, pada dasarnya berarti penyorotan terhadap masalah serta usaha pemecahannya, yang dilakukan dengan upaya-upaya yang banyak didasarkan pada pengukuran. Dalam hal ini memecahkan obyek penelitian ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi sedemikian rupa. Penelitian kuantitatif menggunakan alat-alat matematika. Kami menggunakan tabel dan rumus untuk membantu dalam proses pengolahan data
Pendekatan kuantitaif ini memulai pekerjaan dengan membuat tabulasi sederhana.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.        Data Pengamatan
Adapun data yang diperoleh dari kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut
Tabung Reaksi
Keadaan Gelembung
Keadaan Bara Api
A (H2O2)
+++
++
B (H2O2 + KOH)
+
+
C (H2O2 + HCl)
+
+
D (H2O2 dipanaskan)
-
-
Tabel 1.1 Pengamatan pada hati ayam
Tabung Reaksi
Keadaan Gelembung
A (H2O2)
+++
B (H2O2 dipanaskan)
+
C (KOH + H2O2)
++
D (HCl)
+
Tabel 1.2 Pengamatan pada daun pepaya
Catatan :
( - )                  : bila tidak ada
( + )                 : bila sedikit
( ++ )               : bila sedang
( +++ )             : bila banyak
( ++++ )           : bila banyak sekali
Dari hasil praktikum diperoleh bahwa ekstrak hati ayam yang dicampur senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak dan bara api dengan kategori sedang. Untuk perlakuan ekstrak hati yang dicampur asam klorida dan senyawa hydrogen peroksida maupun ekstrak hati yang dicampur dengan kalium hidroksida dan senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung sedikit dengan sedikit bara api. Untuk ekstrak hati yang dipanaskan dan dicampur dengan senyawa hydrogen peroksida tidak menghasilkan gelembung maupun bara api.
Untuk ekstrak daun pepaya bahwa diperoleh ekstrak daun pepaya yang dicampur senyawa hidrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak. Untuk ekstrak daun pepaya dipanaskan yang dicampur hidrogen peroksida menghasilkan gelembung dengan kategori sedikit. Untuk ekstrak daun pepaya yang dicampur kalium hidroksida dan hidrogen peroksida menghasilkan gelembung dengan kategori sedang. Untuk ekstrak daun pepaya yang dicampur asam klorida menghasilkan gelembung dengan kategori sedikit.
B.        Analisis Data
Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian peroksisom. Peroksisom ini banyak ditemukan pada sel hati. Hal ini yang menjadikan hati bisa disebut sebagia organ yang dapat menetralkan racun yang masuk dalam tubuh. Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh (Anonim, 2009).
1.    Perlakuan Pada Ekstrak Hati Ayam
Pada perlakuan ekstrak hati + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori banyak dan bara api dalam kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam hati tersebut terdapat banyak peroksisom sehingga menghasilkan lebih banyak enzim katalase. Enzim katalase ini kemudian menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-gelembung udara dalam kategori banyak yang dapat membuat bara api besar, menunjukkan bahwa enzim tersebut telah memecah senyawa H2O2 menjadi oksigen, karena bara api semakin besar dikarenakan adanya oksigen.
Pada perlakuan ekstrak hati + HCl + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang (Diah,2006). Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Pada perlakuan ekstrak hati + KOH + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan KOH yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
      Pada perlakuan ekstrak hati yang dipanaskan + H2O2 tidak dihasilkan gelembung maupun bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim bekerja pada suhu tertentu. Tidak adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim katalase ini tidak bekerja pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan tidak bisa aktif kembali.
2.    Perlakuan Pada Ekstrak Daun Pepaya
Hasil untuk perlakuan ekstrak daun pepaya sendiri tidak terlalu jauh dengan hasil pada perlakuan pada ekstrak hati ayam. Yang membedakan ekstrak hati ayam dibandingkan ekstrak daun pepaya pada percobaan ini adalah kandungan oksigen yang berbeda. Ekstrak daun pepaya mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan kandungan oksigen pada ekstrak hati ayam. Hal ini bisa saja terjadi karena perbedaan kualitas bahan (kesegaran, sterilnya, dan jenis) yang digunakan dalam percobaan ini.
BAB V
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
Ø  Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
Ø  Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
o    Suhu, dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
o    Derajat Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Ø  Tanaman memiliki enzim katalase, contohnya tanaman pepaya.
Ø  Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang dapat dipecahkan.
B.        Saran
1.    Laporan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk percobaan-percobaan selanjutnya.
2.    Laporan penelitian ini membutuhkan masukan, kritik, dan pengoreksian apabila terdapat kekeliruan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand P., Fictor, Moekti Ariebowo. 2009. Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Progam Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Nur Rochmah, Siti, Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Ine. 2011. LAPORAN KERJA ENZIM KATALASE (PADA EKSTRAK HATI, JANTUNG, DAN UMBI). http://punyaine.blogspot.com diakses pada tanggal 14 september 2012 pukul 19.27 WITA.
Blablabla. 2011. ENZIM KATALASE. http://meirisdadelatina.blogspot.com diakses pada tanggal 14 september 2012 pukul 19.04 WITA.
Anne Ahira. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif serta Perbedaannya. http://www.anneahira.com diakses pada tanggal 14 september 2012 pukul 18.45 WITA.

sumber : http://alunlinuxer.blogspot.com/2012/12/peranan-enzim-katalase.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Twitter Update

Translate

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified

Cari Blog Ini