KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan tak lupa
mengucap puji dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Sholawat dan salam, tak lupa pula kami sampaikan kepada
junjungan kita, baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabat.
Kami juga tak lupa mengucapak terima
kasih kepada:
1.
Guru mata pelajaran Biologi kami
yaitu Ibu Wasiti yang selalu
membimbing kami dalam
megerjakan laporan kami
2.
Orang tua kami yang senantiasa mendukung kami
3.
Teman-teman kami yang senantiasa dapat bekerjsama dengan
baik
Karena merekalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil laporan kami yang berjudul “PERANAN ENZIM KATALASE” ini sesuai dengan waktu yang diberikan. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa kami harapkan.
Akhir kata, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Kendari, 14 September
2012
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Protoplasma merupakan substansi dasar sel hidup.
Protoplasma aktif melakukan reaksi kimia engan bantuan enzi sebagai
katalisator. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organism hidup. Kita
mengenal enzim pencernaan yag bekerja diluar sel. Didalam tubuh maih banyak
enzim lain yang bekerja didalam sel (intra sel). Dalam kegiatan ini kita akan
menyelidiki sifat-sifat dan peranan enzim katalase dalam reaksi kimia
protoplasma.
Hydrogen peroksida merupakan zat kimia yang aktif. Zat
ini terus menerus terbentuk dalam sel sebagai hasil sampingan reaksi-reaksi
kimia yang terjadi didalam sel. Jika tidak dibuang atau diuraikan oleh sel, zat
yang bersifat racun ini akan merusak sel itu sendiri. Adanya enzim katalase
yang terdapat dalam sel, hydrogen peroksida itu diuraikan menjadi zat-zat yang
tidak merugikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Gelembung gas apa yang terbentuk ?
2. Dari hasil percobaan, faktor apa
sajakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
3.
Bagaimanakah
pengaruh suhu tinggi dan rendah pada kerja enzim ?
4.
Apakah
pada tanaman terdapat enzim katalase ?
C.
Tujuan
1.
Menyelidiki Peranan Enzim
Katalase
2. Menyelidiki Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kerja Enzim.
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi
kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase
D.
Manfaat Penelitian
1.
Kita
dapat mengetahui peranan enzim katalase
2.
Kita
dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
HIPOTESIS
A.
KAJIAN
TEORI
Metabolisme
(dari bahasa Yunani, metabole =
‘berubah’), meru-pakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di
dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau
di-hasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau energi.
Reaksi
metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat
- zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur-struktur sel
yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Enzim
yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi
aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan
suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam
metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk
hidup.
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein
(spesialisasi protein) untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem
hayati. Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik anabolisme
maupun katabolisme selalu
melibatkan enzim. Kerja enzim tentunya
dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi –
substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
B. HIPOTESIS
“Karena enzim katalase terbentuk atas
senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri -ciri yang sama dengan
protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya”.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
WAKTU
DAN TEMPAT EKSPERIMEN
1. Waktu
Waktu eksperimen
untuk memperoleh data untuk mengetahui peranan enzim
katalase yaitu pada hari Sabtu, 8 September 2012 pukul 07.15 – 09.45 WITA.
2. Tempat
Adapun tempat
melakukan eksperimen yaitu Laboratorium Biologi SMAN 4 Kendari.
B.
ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan
antara lain:
v Tabung reaksi
v Pipet ukur
v Tabung ukur
v Gelas kimia
v Satu set alat penumbuk
v Korek api
v Kaki tiga
v Lampu spiritus
v Penjepit tabung
v Hati ayam
v Daun pepaya
v Larutan H2O2
v Larutan HCl
v Larutan KOH
v Akuades
C.
PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan yang
dilakukan yaitu:
Ø
Buatlah
potongan hati ayam dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0,5 cm.
Ø
Haluskan
tiap-tiap potongan hati ayam dengan alat penumbuk.
Ø
Siapkan
tiga tabung reaksi dan berilah label A sampai dengan C.
Ø
Siapkan
2 ml ekstrak hati, masukkan ke dalam masing-masing tabung. Tambahkan 2 ml
larutan H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi tersebut.
Ø
Selanjutnya,
pada tabung A ditambahkan dengan 2 ml larutan H2O2, pada
tabung B ditambahkan dengan 10 tetes HCl pekat, pada tabung C ditambahkan
dengan 10 tetes KOH 20%.
Ø
Segera
tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-benar tertutup
rapat).
Ø
Sementara
anggota kelompok yang lain membakar lidi hingga muncul bara api.
Ø
Sesudah
bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara api ke dalam
mulut tabung reaksi.
Ø
Amati
pembentukan gelembung pada tabuung dan keadaan bara api pada ketiga tabung
tersebut.
Ø
Catat
perubahan yang terjadi ke dalam tabel.
D.
CARA
PENGOLAHAN DATA
Pada
eksperimen ini, kita menggunakan metode penelitian dengan menggunakan
pendekatan pengolahan data kualitatif, pada dasarnya berarti penyorotan
terhadap masalah serta usaha pemecahannya, yang dilakukan dengan upaya-upaya
yang banyak didasarkan pada pengukuran. Dalam hal ini memecahkan obyek
penelitian ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi sedemikian
rupa. Penelitian kuantitatif menggunakan alat-alat matematika. Kami
menggunakan tabel dan rumus untuk membantu dalam proses pengolahan data
Pendekatan kuantitaif ini memulai pekerjaan dengan
membuat tabulasi sederhana.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Data Pengamatan
Adapun data yang diperoleh dari kegiatan tersebut yaitu
sebagai berikut
Tabung Reaksi
|
Keadaan Gelembung
|
Keadaan Bara Api
|
A (H2O2)
|
+++
|
++
|
B (H2O2 + KOH)
|
+
|
+
|
C (H2O2 + HCl)
|
+
|
+
|
D (H2O2 dipanaskan)
|
-
|
-
|
Tabel 1.1 Pengamatan pada
hati ayam
Tabung Reaksi
|
Keadaan Gelembung
|
A (H2O2)
|
+++
|
B (H2O2 dipanaskan)
|
+
|
C (KOH + H2O2)
|
++
|
D (HCl)
|
+
|
Tabel 1.2 Pengamatan pada
daun pepaya
Catatan :
( - ) : bila tidak
ada
( + ) : bila
sedikit
( ++ ) : bila sedang
( +++ ) : bila banyak
( ++++ ) : bila banyak sekali
Dari
hasil praktikum diperoleh bahwa ekstrak hati ayam yang dicampur senyawa
hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak dan
bara api dengan kategori sedang. Untuk perlakuan ekstrak hati yang dicampur
asam klorida dan senyawa hydrogen peroksida maupun ekstrak hati yang dicampur
dengan kalium hidroksida dan senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah
gelembung sedikit dengan sedikit bara api. Untuk ekstrak hati yang dipanaskan
dan dicampur dengan senyawa hydrogen peroksida tidak menghasilkan gelembung
maupun bara api.
Untuk
ekstrak daun pepaya bahwa diperoleh ekstrak daun pepaya yang dicampur senyawa
hidrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak. Untuk
ekstrak daun pepaya dipanaskan yang dicampur hidrogen peroksida menghasilkan
gelembung dengan kategori sedikit. Untuk ekstrak daun pepaya yang dicampur
kalium hidroksida dan hidrogen peroksida menghasilkan gelembung dengan kategori
sedang. Untuk ekstrak daun pepaya yang dicampur asam klorida menghasilkan
gelembung dengan kategori sedikit.
B.
Analisis
Data
Pada praktikum
adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang terdapat pada ekstrak
yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang dihasilkan oleh badan
mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom dan glioksisom.
Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian peroksisom.
Peroksisom ini banyak ditemukan pada sel hati. Hal ini yang menjadikan hati
bisa disebut sebagia organ yang dapat menetralkan racun yang masuk dalam tubuh.
Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H2O2)
yang tidak baik bagi tubuh menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak
berbahaya bagi tubuh (Anonim, 2009).
1. Perlakuan
Pada Ekstrak Hati Ayam
Pada perlakuan ekstrak
hati + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori banyak dan
bara api dalam kategori sedang.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam hati tersebut terdapat banyak peroksisom
sehingga menghasilkan lebih banyak enzim katalase. Enzim katalase ini kemudian
menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan
gelembung-gelembung udara dalam kategori banyak yang dapat membuat bara api
besar, menunjukkan bahwa enzim tersebut telah memecah senyawa H2O2
menjadi oksigen, karena bara api semakin besar dikarenakan adanya oksigen.
Pada
perlakuan ekstrak hati + HCl + H2O2 dihasilkan gelembung
dalam kategori sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa
enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2
menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi.
Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim
tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun
atau hilang (Diah,2006). Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh
penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam.
Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi
asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Pada
perlakuan ekstrak hati + KOH + H2O2 dihasilkan gelembung
dalam kategori sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa
enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2
menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi.
Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan KOH yang merubah
kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat
mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim
katalase yang bekerja pada pH netral.
Pada perlakuan ekstrak hati yang
dipanaskan + H2O2 tidak dihasilkan gelembung maupun bara
api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja,
karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan
oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim
perlakuan ini disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim bekerja pada suhu
tertentu. Tidak adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim katalase
ini tidak bekerja pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati
dan tidak bisa aktif kembali.
2. Perlakuan
Pada Ekstrak Daun Pepaya
Hasil
untuk perlakuan ekstrak daun pepaya sendiri tidak terlalu jauh dengan hasil
pada perlakuan pada ekstrak hati ayam. Yang membedakan ekstrak hati ayam
dibandingkan ekstrak daun pepaya pada percobaan ini adalah kandungan oksigen
yang berbeda. Ekstrak daun pepaya mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan
kandungan oksigen pada ekstrak hati ayam. Hal ini bisa saja terjadi karena
perbedaan kualitas bahan (kesegaran, sterilnya, dan jenis) yang digunakan dalam
percobaan ini.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
eksperimen yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan
bahwa:
Ø
Dari
percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2
menjadi H2O dan O2
Ø
Aktivitas
Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
o
Suhu,
dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
o
Derajat
Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Ø
Tanaman
memiliki enzim katalase, contohnya tanaman pepaya.
Ø
Semakin
besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang
dapat dipecahkan.
B.
Saran
1.
Laporan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk
percobaan-percobaan selanjutnya.
2.
Laporan
penelitian ini membutuhkan masukan, kritik, dan pengoreksian apabila terdapat kekeliruan
di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand P., Fictor, Moekti Ariebowo. 2009. Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Progam
Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Nur Rochmah, Siti, Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Ine. 2011. LAPORAN KERJA ENZIM
KATALASE (PADA EKSTRAK HATI, JANTUNG, DAN UMBI). http://punyaine.blogspot.com diakses pada tanggal 14 september 2012 pukul 19.27 WITA.
Blablabla. 2011. ENZIM KATALASE. http://meirisdadelatina.blogspot.com diakses pada tanggal 14 september 2012 pukul 19.04
WITA.
sumber : http://alunlinuxer.blogspot.com/2012/12/peranan-enzim-katalase.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar