Chief Instructor dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskan, apa yang dilakukan oleh orang yang sedang dibonceng akan dapat berpengaruh terhadap pengendara motor. Lalai sedikit, lanjut Jusri, nyawa menjadi taruhannya.
Menurut Jusri, motor tidak pernah mengenal kata kestabilan saat sedang bergerak. "Yang ada adalah keseimbangan. Sepeda motor yang sedang bergerak dengan kecepatan sepelan apapun tidak semudah yang pernah kita pikirkan," kata Jusri saat berbincang dengan detikcom, Selasa (8/1/2012).
Dia pun membagi sejumlah 'aturan' yang seharusnya menjadi perhatian bagi orang yang dibonceng maupun si pengendara motor tersebut.
Posisi paling aman dilakukan oleh orang yang dibonceng adalah ngangkang atau Jusri menyebut dengan istilah forward facing. Tidak hanya itu saja, posisi tubuh antara pengendara dengan yang dibonceng diusahakan tidak boleh renggang.
"Karena dia (orang yang dibonceng) harus membantu pengendara dalam hal keseimbangan," papar Jusri.
Jusri pun memberi contoh, tidak ada orang yang duduk menyamping saat dibonceng oleh motor besar atau moge. "Mana ada moge dibonceng samping," ujarnya berkelakar.
Hal lain, lutut kaki orang yang dibonceng juga diusahakan sejajar dengan pinggul si pengendara. Hal terakhir, sebisa mungkin agar orang yang dibonceng bisa memeluk lingkar perut pengendara.
(mok/jor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar