Kamis, 28 Februari 2013

Ibu-ibu Menangis saat Mayat Empat Bocah Dievakuasi


Ibu-ibu Menangis saat Mayat Empat Bocah Dievakuasi
Evakuasi empat anak yang ditemukan tewas di dalam mobil rongsokan di Pasar Cik Puan, Batam, Kamis (28/2/2013).
Foto: TRIBUN BATAM/HADI MAULANA
Laporan Wartawan Tribun Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pekikan keras mewarnai proses evakuasi empat jenazah bocah, yang dikabarkan hilang sejak Rabu (27/2/2013).
Ke empat jenazah, Elsan bocah perempuan (7), beserta adiknya terson (4), Aprilius Ama Mado (5), dan Wihelmus Rudi (3) secara mengejutkan ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa, dalam mobil tua di depan sebuah bengkel di Kompleks Seken Centre Pasar Cik Puan Bukit Beruntung, Kelurahan Sadai Kecamatan Bengkong, Kamis (28/2/2013) petang.
Para ibu yang memaksa menonton langsung proses evakuasi, akhirnya malah terkaget-kaget melihat tubuh-tubuh kecil, saat dikeluarkan dari mobil sedan berplat BM 1306 XS.
Sesekali, mereka terpekik kaget kala satu per satu mayat
dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Tak sedikit ibu-ibu yang tak tahan, dan malah ikut menangis sedih.
Tak hanya merasakan kesedihan, warga pun banyak yang bertanya-tanya, mengapa keempat anak-anak di bawah umur bisa masuk ke dalam mobil dan tewas.
"Mereka berempat memang sering main-main ke arah sini. Soalnya sering nyari-nyari kaleng begitu. Lagian namanya ini pasar kan, emang banyak anak-anak juga sih keliaran di sini," ujar Ani, salah satu warga.
Wanita yang juga tinggal di Kampung Durian, mengaku sudah mendengar kabar hilangnya empat bocah sejak kemarin.
Bahkan, meski berbeda RT, banyak juga warga Kampung Durian yang ikut mencari-cari ke mana bocah-bocah itu pergi.
"Ada yang bilang mereka ngikutin topeng monyet, terus nyasar enggak tahu jalan pulang. Tapi, kalau nyasar juga aneh, orang mereka biasa main ke mari, dan lagi dekat. Rumahnya di belakang sana saja kok. Heboh ini mereka, kemarin semua orang nyariin," papar Ani.
Ani mengaku tidak pernah menemukan peristiwa aneh di seputaran Pasar Cik Puan. Namun, ia tak menampik banyak warga yang bertanya-tanya, dan menganggap kematian keempat bocah ini tidak wajar.
"Namanya mobil tua, mesin sudah mati. Bannya saja kempes semua, tapi kalau mereka masuk ke dalam, tentu bisa keluar lagi dong kalau pintunya enggak rusak. Terus tadi ada polisi yang bilang mayatnya bertumpuk-tumpuk, kok bisa," paparnya menganalisa.
Meski tidak mengenal keluarga korban satu per satu, Ani menyebutkan selama proses pencarian, keluarga empat anak berusaha mencari dengan segala cara.
"Kami dikasih selebarannya. Ibunya nyebarin selebaran, terus diumumkan lagi di masjid. Makanya, saya bilang tadi heboh semua nyariin mereka," cetus Ani.
RT setempat pun mengaminkan hal yang sama. Zulkarnain, Ketua RT 01/RW 11 yang menaungi wilayah Pasar Cik Puan memaparkan, bahwa keempat bocah sering terlihat bermain-main di pasar.
"Mereka suka cari besi-besi tua. Kadang ramai-ramai begitu sama orang dewasa, orangtuanya mungkin. Di sini mereka suka cari kaleng-kaleng juga kan," jelas Zulkarnain.
Pria yang mengenakan kaos putih, bahkan mengaku sering melihat keempat korban.
"Hampir tiap hari, dari jam 10.00-an sampai sore. Karena, rumahnya dekat di Kampung Durian. Pulang sendiri, orang enggak sampe 100 meter rumahnya," tutur Zulkarnain. (*)

sumber : http://m.tribunnews.com/2013/02/28/ibu-ibu-menangis-saat-mayat-empat-bocah-dievakuasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Twitter Update

Translate

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified

Cari Blog Ini